Pemuda itu segera menuruni tangga lokernya,berjalan ke arah matahari terbit,melarutkan diri ke dalam barisan satu warna.
Kerja!
Kepalan tangannya semakin erat menggenggam sebotol air mineral penyegar tenggorokan seraya mengibaskan sehelai handuk ke pundaknya.
Hari yang panas!
"Pagi!"
terdengar sapaan.
ia pun menoleh,
"Ah,bapak!Selamat pagi juga Pak."
"Hai"
datang pula suara renyah yang lain.
"Pagi juga mas!"
Dari belakangnya,atasan bersama putranya juga sedang menuju suara gemuruh alat-alat berat yang terus berdentum.
Dan 3 orang itu pun saling menebar senyum.
Perjaka itu hanya mendehem,lalu memperlambat langkah kakinya,mendahulukan pasangan bapak-anak itu.
Hanya melihat mereka bersenda gurau,menatap kehangatan dan kemesraan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya dari arah punggung mereka.
"Andaikata ayahku masih hidup mendampingiku,mungkin aku bisa seperti mereka,pastilah nilai A dalam raporku akan lebih berharga,dan sepertinya gelar sarjana bukan cuma jadi mimpi belaka!"
"Teng tong"
Dentang sirene pertanda 5 menit menjelang jam kerja dimulai yang membahana membuyarkan angannya seketika,barisan satu warna itu pun merayap semakin cepat.Lalu lenyap di tiap daun pintu.Tenggelam untuk memandikan bumi dengan tetesan peluh mereka.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar